***Welcome My Blog***

Senin, 27 Desember 2010

Sejarah asal nama Sabang dan Pulau Weh

Berbicara mengenai sejarah, nama Sabang sendiri berasal dari bahasa arab, Shabag yang artinya gunung meletus. Mengapa gunung meletus? mungkin dahulu kala masih banyak gunung berapi yang masih aktif di Sabang, hal ini masih bisa dilihat di gunung berapi di Jaboi dan Gunung berapi di dalam laut Pria Laot. Sekitar tahun 301 sebelum Masehi, seorang Ahli bumi Yunani, Ptolomacus berlayar ke arah timur dan berlabuh di sebuah pulau tak terkenal di mulut selat Malaka, pulah Weh! Kemudian dia menyebut dan memperkenalkan pulau tersebut sebagai Pulau Emas di peta para pelaut.Pada abad ke 12, Sinbad mengadakan pelayaran dari Sohar, Oman, jauh mengarungi melalui...

Senin, 20 Desember 2010

DEKLARASI STAVANGER {21 Juli 2002.}

Untuk mengelak terjadinya kesalah pahaman tentang pengangkatan Malik Mahmud sebagai Wali Nangroë yang kononnnya berdasarkan hasil "Muwafakat Bansa Atjèh Ban Sigom Donja", maka bersama ini saya sampaikan kepada khlayak umum untuk membaca  dokumen resmi negara Aceh yang dikeluarkan waktu itu.  Yusra Habib Abdul Gani.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  <span><span>DEKLARASI STAVANGER </span></span><span><span>Untuk pertama sekali bangsa Acheh dari perwakilan seluruh dunia: Acheh, Malaysia,...

Minggu, 19 Desember 2010

DBD Semakin Mengganas (11 Warga Bireuen Dirawat & Di Lhokseumawe 80 Persen Penderita Balita)

BIREUEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) dilaporkan terus mengganas selama musim penghujan yang telah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Hingga Minggu (19/12) kemarin, sebanyak 11 warga Bireuen masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Data cukup mengejutkan dirlis Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dimana sebanyak 80 persen dari 547 kasus DBD selama tahun 2010, adalah bayi di bawah lima tahun (balita).  Data diperoleh Serambi di Bireuen, dari 11 penderita DBD yang masih dirawat di rumah Yayasan Telaga Bunda Bireuen, tujuh di antaranya adalah balita. Enam dari mereka tercatat sebagai warga Kecamatan Kota Juang, yakni Naiya...

Kinerja Nurdin-Busmadar Dinilai Lemah

 BIREUEN - Kinerja Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman dan dan wakilnya, Busmadar Ismail, yang telah hampir tiga tahun memimpin, dinilai masih lemah. Hal ini terlihat dari lambannya pembangunan, fisik, SDM, ekonomi, dan pertanian, dalam tiga tahun terakhir. Bahkan banyak program dilaporkan belum berjalan sesuai dengan harapan. Seperti dituturkan Ir Azhari, anggota DPRK Bireuen, kepada Serambi Sabtu (18/12) kemarin. Menurutnya, selama Pemerintahan Kabupaten Bireuen dipimpin oleh Nurdin-Busmadar, sangat sedikit program pembangunan yang berjalan sebagaimana harapan masyarakat. Sehingga berpengaruh pada perekonomian masyarakat, seperti pengembangan usaha kecil dan pembukaan lapangan kerja baru, sangat minim bahkan belum tampak sama sekali. “Kalau dalam sisa kepemimpinan Nurdin-Busmadar dua...

Proyek Drainase Mengusik Kota

PENGANTAR - Sejak sekitar empat bulan lalu, Kota Banda Aceh dan beberapa bagian Kabupaten Aceh Besar disibukkan dengan aktivitas gali menggali mengikuti rentang pinggiran jalan utama hingga menusuk ke pusat-pusat permukiman. Wartawan Serambi, Herianto, Misran Asri, dan Saniah dengan dikoordinir Redaktur Kota, Safriadi H Syahbuddin merekam berbagai persoalan yang muncul dalam proses megaproyek tersebut. Nasir Nurdin merangkumnya untuk laporan khusus edisi ini. NADA suara Sulaiman Abda, Ketua II DPRA beberapa kali terdengar agak tinggi saat menanggapi persoalan yang muncul dalam proses pembangunan proyek drainase Kota Banda Aceh dan Aceh Besar....

Serambi Makkah Jantung Indonesia

Sejarah perlawanan terhadap berbagai bentuk penjajahan di daerah yang mendapat julukan “Serambi Makkah” itu adalah sekeping dari cerita perjalanan anak bangsa Oleh Natsir Djamil“Udep sare mate syahid.” Itulah slogan yang pernah hidup dalam sanubari rakyat yang hidup di Aceh. Sejarah perlawanan terhadap berbagai bentuk penjajahan di daerah yang mendapat julukan “Serambi Makkah” itu adalah sekeping dari cerita perjalanan anak bangsa muslim yang bernama Indonesia. Islam yang menggelora di dada tercermin dari sikap patriotik yang mereka tampilkan. Perlawanan demi perlawanan senantiasa ditampakkan guna mengusung sebuah misi suci yaitu hidup mulia...

Daud Beureueh : Membangun Negara di Atas Gunung

“Wallah, billah, daerah Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai syari’at Islam. Akan saya pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan syari’at Islam. Apakah Kakak masih ragu?”  Kata-kata di atas diucapkan oleh Soekarno sambil terisak di bahu seseorang yang ia panggil Kakak. Sang kakak, tidak lain adalah Daud Beureueh. Akhirnya, berbekal iba dan isak tangis, Soekarno berhasil meluluhkan hati sang Abu Jihad, demikian panggilan Daud Beureueh. Soekarno mengucapkan janjinya untuk meyakinkan Daud Beureueh, bahwa jika Aceh bersedia membantu perjuangan kemerdekaan, syari’at Islam akan...

Tahukah anda ? Aceh Tidak Pernah Berontak Pada NKRI

Di dalam buku-buku pelajaran sejarah dan media massa nasional, beberapa tahun sebelum terciptanya perdamaian di Nangroe Aceh Darussalam, kita sering mendengar istilah ‘pemberontakan rakyat Aceh’ atau ‘pemberontakan Aceh’ terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Sejak zaman kekuasaan Bung Karno hingga presiden-presiden penerusnya, sejumlah ‘kontingen’ pasukan dari berbagai daerah—terutama dari Jawa—dikirim ke Aceh untuk ‘memadamkan’ pemberontakan ini. Kita seakan menerima begitu saja istilah ‘pemberontakan’ yang dilakukan Aceh terhadap NKRI.Namun tahukah kita bahwa istilah tersebut sesungguhnya bias dan kurang tepat? Karena sesungguhnya...

WN Harus Orang yang Sangat Kenal Aceh

BANDA ACEH - Meski draf Rancangan Qanun Lembaga Wali Nanggroe (Raqan LWN) masih memunculkan pro-kontra namun tak menyurutkan pembicaraan soal sosok maupun kriteria sang wali. Bahkan, Gubernur Irwandi Yusuf mengingatkan agar pemimpin lembaga tertinggi adat ini harus orang yang sangat mengenal Aceh secara lengkap. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Irwandi Yusuf ketika berpidato pada acara peletakan batu pertama pembangunan Meuligoe Wali Nanggroe di kawasan Lampeunuruet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Kamis (16/12). Menurutnya, WN bukan hanya sekadar orang tua yang duduk manis sambil melihat-lihat apa yang terjadi di Aceh, tapi harus bergulat...

Wabup Gagal Dikonfrontir (Kasus Deposito Aceh Utara Rp 220 M)

BANDA ACEH - Wakil Bupati (Wabup) Aceh Utara, Syarifuddin SE batal diperiksa untuk dikonfrontir dengan Lista Adriani di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (17/12), karena menurut pengacara Wabup Aceh Utara, Jafaruddin Abdullah SH, pihak penyidik belum memiliki izin untuk mengeluarkan Lista dari rutan tersebut. Dalam keterangannya kepada Serambi, Jumat (17/12), Jafaruddin Abdullah mengatakan, berdasarkan keterangan pihak penyidik kepadanya, Wabup Syarifuddin batal dikonfrontir dengan Lista karena Mahkamah Agung (MA) belum mengeluarkan izin agar Lista bisa keluar beberapa saat dari tahanan guna dikonfrontir dengan Wabup. Menurutnya, sesuai pemberitahuan penyidik Polda, izin itu rencananya keluar, Senin (20/12). “Dengan demikian, pemeriksaan Pak Wabup untuk dikonfrontir dengan Lista dijadwalkan...

Investigator belum Berani Buka Mulut (Kasus Fajar Hidayah)

BANDA ACEH - Apa sebenarnya akar masalah penyerbuan massa ke ke lembaga Pendidikan Terpadu Fajar Hidayah di Gampong Cot Mon Raya, Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar, pada Jumat malam, 26 November 2010, untuk sementara masih mengambang. Tim investigasi bentukan Pemkab Aceh Besar, misalnya, mengaku masih terus bekerja dan belum berani membeberkan hasil temuan ke publik. Dalam catatan Serambi, untuk kepentingan pengusutan kasus Fajar Hidayah, telah dibentuk beberapa tim investigasi, di antaranya yang ditugaskan oleh Pimpinan DPRA, yaitu Komisi E dan G serta bentukan Pemkab Aceh Besar.  Ketua DPRA, Hasbi Abdullah pernah menegaskan, kerusuhan yang terjadi di Fajar Hidayah perlu ditemukan akar persoalannya dengan cara melakukan investigasi dan sekaligus evaluasi untuk dijadikan bahan pertimbangan...

Lintas Bireuen-Takengon Terancam Putus

BIREUEN   Di ruas jalan nasional Bireuen Takengon hingga Jumat (17/12) kemarin masih terdapat belasan titik yang berbahaya bagi pengguna jalan, karena kondisinya nyaris longsor. Bila kondisi ini tak segera ditangani serius, maka hubungan darat dari dan ke Takengon bakal terganggu oleh longsor beruntun. Beberapa pengendara sepeda motor maupun mobil kepada Serambi, Jumat (17/12) kemarin mengatakan, mulai dari Km 17 sampai Km 29 terdapat beberapa ruas jalan yang mengecil karena digerus air perbukitan. Di samping itu, beberapa titik badan jalan mulai jatuh sedikit sehingga tak lagi sejajar dengan badan jalan utama dan di beberapa bagian bawah...

Mengenang Bireuen Saat Menjadi Ibukota Republik Indonesia

“Walau hanya seminggu, Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga setelah Yogyakarta jatuh ketangan penjajah dalam agresi kedua Belanda. Namun sayangnya fakta sejarah itu tidak tercatat dalam sejarah Kemerdekaan RI. Sebuah benang merah sejarah yang terputus."Sekilas, tidak ada yang terlalu istimewa di Pendopo Bupati Kabupaten Bireuen tersebut. Hanya sebuah bangunan semi permanen yang berarsitektur rumah adat Aceh. Namun siapa nyana, dibalik bangunan tua itu tersimpan sejarah perjuangan kemerdekaan RI yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Malah, di sana pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno. Pendopo Bupati (Meuligoe Bireuen) Kedatangan...

Delapan Wasiat Iskandar Muda

Aceh pernah dijuluki "Serambi Mekkah", karena masyarakatnya religius, yang sangat mengenal nilai-nilai agama. Syariat Islam menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengamalan hidup sehari-hari. Keadaan itu pernah terealisir pada masa Sultan Iskandar Muda berkuasa (1016-1046 H atau 1607-1637 M). Denys Lombat, seorang sejarawan Perancis melukiskan wajah Aceh pada zaman Iskandar Muda sudah berjalan dengan baik, meliputi tertibnya administrasi keuangan dalam negeri, adanya perundang-undangan dan tata pemerintahan yang teratur, memiliki angkatan bersenjata, memiliki komitmen di bidang politik perdagangan dalam negeri dan antar-negara lain, memiliki hubungan diplomatik dengan negara asing, memiliki mata uang sendiri, memiliki kebudayaan yang bemafaskan Islam, kesenian dan kesusastraan, dan Iskandar...

Sejarah Aceh Dengan Negara Asing

Dalam abad ke XVI, Aceh memegang peranan yang sangat penting sebagai daerah transit barang-barang komoditi dari Timur ke Barat. Komoditi dagang dari nusantara seperti pala dan rempah-rempah dari Pulau Banda, cengkeh dari Maluku, kapur barus dari Barus dan lada dari Aceh dikumpul disini menunggu waktu untuk diberangkatkan ke luar negeni. Aceh sebagai bandar paling penting pada waktu itu yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai negara. Aceh juga dikenal dengan daerah pertama masuknya agama Islam ke nusantara. Para pedagang dari Saudi Arabia, Turki, Gujarat dan India yang beragama Islam singgah di Aceh dalam perjalanan mereka mencari...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting