***Welcome My Blog***

Minggu, 19 Desember 2010

DBD Semakin Mengganas (11 Warga Bireuen Dirawat & Di Lhokseumawe 80 Persen Penderita Balita)

BIREUEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) dilaporkan terus mengganas selama musim penghujan yang telah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Hingga Minggu (19/12) kemarin, sebanyak 11 warga Bireuen masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Data cukup mengejutkan dirlis Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dimana sebanyak 80 persen dari 547 kasus DBD selama tahun 2010, adalah bayi di bawah lima tahun (balita). 

Data diperoleh Serambi di Bireuen, dari 11 penderita DBD yang masih dirawat di rumah Yayasan Telaga Bunda Bireuen, tujuh di antaranya adalah balita. Enam dari mereka tercatat sebagai warga Kecamatan Kota Juang, yakni Naiya Prisia (warga Gadong), Irham Maulidi, Cot Tarum Tunong, T Harris (warga Meunasah Capa), Khaira Natasya (Kampung Baro), Abiyan (BTN Cot Gapu), Farah Nitia (Gelanggang Baro). Seorang lainnya, Aji Naoval adalah warga Matanggeulumpangdua Peusangan.

Tiga orang dewasa yaitu Agustiar, Raudhatul Jannah, dan Fauzan, warga Meunasah Gadong, Kecamatan Kota Juang Bireuen. Sementara seorang lainnya adalah wanita lanjut usia atasnama Cut Nuraini.

Pimpinan rumah sakit Telaga Bunda, dr Mursyidah A Latief kepada Serambi Minggu (19/12) mengatakan, sejak tanggal 13 Desember lalu jumlah penderita DBD yang dirawat mencapai belasan orang. Hingga kemarin, tujuh orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 11 lainnya masih menjalani perawatan. 

Fauzan, salah satu pasien DBD yang dirawat di RS tersebut sejak pukul 10.30 WIB kemarin mengatakan, awalnya ia hanya demam panas, nyatanya setelah diperiksa ternyata terkena DBD. 

Dr Mursyidah mengatakan, hasil pemeriksaan darah ke-11 pasien tersebut positif terkena DBD dalam istilah medis disebut IgG/Igm Dengue. “Ada yang memang sudah membaik dan minta pulang diizinkan, sementara 11 orang hingga siang kemarin masih kita tangani,” katanya. 

Keluarga pasien mengharapkan pihak Dinkes Bireuen segera melakukan tindakan cepat untuk memfogging desa-desa yang warganya terserang DBD, terutama di Kecamatan Kota Juang dan Peusangan. “Ini sangat mengkhawatirkan, karena hampir semua pasien DBD yang dirawat adalah penduduk kecamatan yang sama. Jika tidak dilakukan antisipasi kemungkinan jumlah korban DBD akan bertambah setiap hari,” ujar Zulkifli yang sedang menjaga cucunya di RS Telaga Bunda. 

80 persen balita
Sementara di Lhokseumawe, pihak Dinas Kesehatan setempat merilis data, sepanjang tahun  2010 ini tercatat 574 kasus serangan DBD, dimana sebanyak 80 persen di antaranya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun (balita).  “20 persen lainnya orang dewasa dan orang lanjut usia,” ungkap Kepala Bidang Perencanaan dan Penanggulangan (P2P) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dr Ratna Zahara, Minggu (19/12).

Ia mengatakan, jumlah kasus DBD tahun ini cukup mengkhawatirkan. Menurutnya, jumlah 547 kasus yang tercatat sampai pertengahan Desember ini saja sudah lebih dari jumlah kasus yang terjadi sepanjang tahun 2009 yakni 471 kasus. Data itu juga menunjukkan bahwa kawasan endemis tahun ini masih tetap sama seperti tahun lalu.

Kawasan endemis dimaksud adalah Kecamatan Banda Sakti mencakup Desa Hagu Tengoh, Kampung Jawa Baru, Kuta Blang, Mon Geudong dan Uteun Bayi. Sementara di Kecamatan Muara Dua meliputi Desa Uteungkot, Panggoi, Keude Cunda, Meunasah Alue, dan Tumpok Mesjid.

Ratna mengakui peningkatan kasus DBD di Lhokseumawe karena belum maksimalnya penanganan jangka pendek, selain tentu saja masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, untuk pencegahan jangka panjang. “Karenanya, kita kembali mengimbau masyarakat agar dapat menjaga lingkungan, terutama mau membasmi tempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk penyebab DBD,” demikian dr Ratna.

Sementara itu, hasil penelusaran di Rumah Sakit PMI dan Sakinah Lhokseumawe, Sabtu sore, ada sejumlah pasien yang masih dirawat. Berdasarkan keterangan petugas medisnya, dalam dua bulan terakhir hampir setiap hari ada pasien DBD yang dirawat di dua rumah sakit tersebut.(yus/bah)

Akses  m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting